Gunungkidul - KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Paliyan Kabupaten Gunungkidul mewakili DIY dalam lomba KUA Teladan tingkat nasional tahun 2018, yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 24 Juli 2018 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Paliyan Kabupaten Gunungkidul.

Hadir pada acara tersebut Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI. Prof Dr Muhammadiyah Amin, Tim penilai lomba KUA teladan sebanyak 5 Personil, , Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Sekretaris Daerah ( Sekda ) Kabupaten Gunungkidul, Kepala bidang Urais dan Binsar, kepala Kemenag kab/ kota , dan Kepala Seksi Bimas Islam se DIY.

Dirjen Bimas Islam Prof Dr Muhammadiyah Amin menyampaikan dalam sambutannya, hendaknya pelayanan berinovasi dengan melaksanakan 9 fungsi KUA sehingga terwujud pelayanan prima. Direktur Bina KUA bapak Dr H Mohsen menambahkan bahwa di Kabupaten Gunungkidul ada salah satu kecamatan yang angka pernikahan anak 0, suatu prestasi yang akan dijadikan isu nasional.

Sementara Kepala Kanwil Kemenag DIY Menyampaikan Beberapa program yang diunggulkan oleh KUA Kecamatan Paliyan diantaranya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) , one day servis isbat nikah, pengantin menanam, pendaftaran nikah online, masjidku hijau, dan sertifikasi arah kiblat. Adapun salah satu kategori yang paling diunggulkan yakni Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Pasalnya pelayanan terhadap masyarakat ini merupakan satu-satunya di Gunungkidul. Bahkan di tingkat DIY pun baru KUA Paliyan yang menerapkan sistem ini, tambahnya. Dikatakan pula oleh Bupati Gunungkidul diwakili Sekda Gunungkidul, Ir Drajad Ruswandono,MT bahwa Pemda Gunungkidul selalu bersinergi dalam melaksanakan pembangunan.

Kepala KUA Kecamatan Paliyan Sabit Mustamil optimis juara karna merasa mampu dan mendapat dukungan dari berbagai pihak "Sebenarnya tidak muluk-muluk, merubah budaya masyarakat yang alot menjadi lebih modern tanpa mengurangi nilai budaya yang ada. Soal fisik kami nomor sekiankan yang terpenting kami lakukan terobosan pelayanan agar masyarakat merasa diperhatikan, nyaman dan terayomi," tambah Sabit.

Adapun pada penilaian KUA terbaik ini meliputi terobosan atau inovasi setiap KUA untuk dapat melayani masyarakat, lebih cekatan dan lebih mempermudah masyarakat. Selain itu, beberapa indikator administrasi lainnya juga menjadi acuan penilaian. (Humas/Sr)